Miris, Ini sungguh fenomena sosial yang menyedihkan kita semua, dimana ketika pendidikan sedang gencar menekankan pada pembentukan karakter, terjadi kejadian memilukan seperti ini. Ini sebuah kegagalan. Kita tentunya faham bahwa kejadian tidak hanya dilihat dari satu sisi saja, namun juga harus dilihat dari sisi kehidupan keluarga, latar belakang sosial, lingkungan, media dan akar permasalahan sosial lainnya.
Sebagai umat Islam, tentunya kita wajib
kembali merujuk kepada Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Allah Ta’ala berfirman: Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6].
Perintah ini memberikan makna bahwasanya orang pertama yang bertugas mendidik
anak adalah orangtua atau keluarga. Orang tua berkewajiban mengajari anaknya,
mengenalkannya kepada jatidiri seorang hamba Allah, mengenalkan anaknya kepada
Tuhannya, mengenalkan anaknya pada Nabinya, pada ajaran agamanya, kebaikan dan
nilai-nilainya. Jika dia muslim, kenalkan bahwa Islam yang mengajarkan
kebaikan, Islam mengajarkan perdamaian, Islam mengajarkan tolong menolong dalam
kebaikan, dan Islam melarang tolong menolong dalam kejahatan. Islam mengajarkan
akidah yang lurus, mengajarkan akhlaq yang baik dan adab yang santun, termasuk
bagaimana berinteraksi dengan sesama manusia dan alam semesta.
Perguruan Tapak Suci memiliki kesempatan yang
besar dalam hal pembinaan anak dan remaja. Mengapa remaja sampai tawur? Ini harus
di cari penyebabnya. Tidak hanya dilakukan langkah-langkah represif, namun
lebih dari itu juga harus dicari akar permasalahnnya. Bisa jadi lingkungannya
tidak baik, bisa jadi orang tua lalai mendidik dan mengawasi anaknya. Anak
dipenuhi segala keinginannya, namun terlupa utk menanamkan ajaran agama. Seringkali
orang tua sibuk, dan menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada lingkungannya,
kepada temannya, kepada media sosial, kepada youtube, kepada tontonan yang
tidak mendidik. Akibatnya terciptalah pribadi-pribadi yang tidak soleh, apalagi
muslih, tapi justru menjelma menjadi pribadi criminal, nauzubillah..
Ini tidak bisa dibiarkan, Tapak Suci Putera
Muhammadiyah adalah sebuah perguruan seni beladiri yang membawa misi syiar
dakwah agama Islam, yang mana didalamnya tidak saja diajarkan bagaimana berlatih
beladiri, sehingga anak memiliki fisik yang kuat dan terampil, namun juga anak
diberikan lingkungan yang baik, akidah yang terjaga, akhlaq dan adab yang
santun. Dengan pembekalan tersebut anak akan lebih bisa mengontrol kekuatannya,
untuk apa dia belajar beladiri, kapan harus bersabar dan bagaimana menggunakan keahlian dan kemampuannya
agar bermanfaat untuk diri, keluarga, masyarakat, agama dan bangsanya. Tapak Suci
sudah dikenal dengan pretasinya, menjadi penyumbang atlet-atlet yang bertanding
baik di kancah local sampai internasional. Namun tentunya Tapak Suci juga tidak
terlepas dari berbagai macam kekurangan, dan oleh sebab itu keberadaan Tapak Suci
dalam syiar dakwah melalui prestasi olahraga pencak silat harus kita bantu dan
dukung bersama. Bagaimana caranya? Diantaranya adalah dengan mengikutsertakan
ana-anak dilatih di Tapak Suci. Mari antar dan daftarkakn anak, cucu kita untuk
berlatih Tapak Suci. Anak dan remaja, kondisi dimana fisiknya sedang
kuat-kuatnya, energi sedang besar-besarnya, namun labil pada mental dan
spiritualnya, oleh sebab itu perlu diarahkan. Allahualam bissowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar